MEMBANGUN TIM KERJA YANG IDEAL

Foto: djkn.kemenkeu.go.id
Membentuk tim kerja yang IDEAL memerlukan persyaratan sebagai berikut:

1. Adanya persepsi yang sama tentang visi dan misi organisasi

2. Adanya rasa saling mempercayai

3. Terbentuknya komunikasi yang yang lancar

4. Masing-masing memahami peran dan tanggung jawabnya

5. Setiap anggota memiliki kompetensi yang jelas dan dibutuhkan oleh tim

6. Saling menghargai eksistensi anggota

7. Rela dievaluasi kinerja nya

Mengapa kita perlu membentuk tim ideal? Perlu benar-benar kita sadari bahwa kita tidak mungkin bekerja sendirian menyelesaikan seluruh kerjaan yang ada ada dalam organisasi. Dengan demikian kita membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan itu, suka atau tidak suka. Kita pun harus menyadari bahwa  kemampuan masing-masing anggota organisasi tidaklah sama dan merata. Namun demikian apapun kondisinya kita harus mampu membentuk tim kerja yang tangguh untuk mencapai target-target kerja organisasi. 

Oleh sebab itulah maka seorang pimpinan dalam organisasi harus mampu melakukan orkestrasi terhadap sumber daya yang ada di organisasinya. Seorang pemimpin tidak boleh mengeluh dengan keadaan sumber daya  yang ada. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada ada untuk menggerakkan roda organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. 

Untuk membentuk tim yang best perlu mempertimbangkan kan beberapa hal sebagai berikut:

1. Visi yang kuat dan dipahami oleh setiap anggota organisasi

2. Merumuskan misi yang jelas dan tegas

3. Rumusan tujuan yang jelas

4. Strategi pencapaian tujuan yang baik

5. Kepemimpinan yang yang kuat

6. Suasana kerja yang membahagiakan

7. Ruang komunikasi yang lancar

8. Saling dukung antar anggota tim

9. Saling memahami dan menghargai budaya yang berbeda diantara anggota tim

Tim yang ideal akan terbentuk bilamana mereka dilibatkan dalam setiap peristiwa keorganisasian, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Oleh sebab itu maka seorang pimpinan harus dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

  1. Mampu menerangkan visi dan misi organisasi secara jelas kepada ada anggota tim.
  2. Membangun komitmen anggota tim untuk dapat berkontribusi secara maksimal dalam kerja-kerja tim.
  3. Seorang pemimpin harus mampu menjadi contoh agar memperoleh respect dan loyalitas dari anggotanya.
  4. Memberikan reward and punishment untuk anggota tim
  5. Seorang pemimpin harus mampu berbaur tanpa jarak dengan anggota tim supaya lebih akrab.
  6. Seorang pimpinan harus mampu memberikan motivasi kepada ada anggota tim untuk selalu bekerja dalam situasi dan kondisi apapun.

Perlu diketahui bahwa loyalitas tim merupakan hal yang penting dalam organisasi. Loyalitas ini harus dibangun sejak dini ketika anggota tim baru masuk. Jangan membiarkan anggota tim berkreasi terlalu jauh tanpa adanya pengendalian yang memadai dari pimpinan. Jika loyalitas anggota tim sudah terbentuk maka mereka akan memiliki jiwa tempur yang luar biasa. Mereka akan mengorbankan apa saja demi kesuksesan tim tersebut. Sebaliknya manakala anggota tim tidak memiliki loyalitas maka hal ini akan merugikan organisasi karena akan muncul penghianatan dalam organisasi. 

Bagaimana memulai membangun tim kerja yang ideal? Pertama kali yang harus kita pahami bahwa anggota tim kita pada umumnya heterogen. Yakni berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda baik dari aspek budaya, ekonomi, pendidikan, status sosial, dan pandangan politik. Untuk itulah maka kita perlu hati-hati di dalam membentuk tim yang baik. Jangan salah memulai. Mulailah dengan cara yang baik di dalam membentuk tim. 

Setiap anggota tim harus saling mengenal tidak hanya kenal Nama tetapi juga lebih dalam lagi. Setelah saling mengenal maka anggota tim itu harus sering berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu juga untuk membangun suasana kebersamaan yang dapat diciptakan melalui acara-acara nonformal seperti makan siang atau makan malam bersama. 

Selanjutnya setelah anggota tim merasa dekat satu sama lain in maka langkah berikutnya adalah  menjelaskan secara terperinci hal-hal apa apa yang menjadi target bersama. Setiap anggota tim harus tahu apa apa yang akan diraih oleh organisasinya. Disinilah akan muncul yang namanya sense of belonging. Dengan memberikan penjelasan ini juga kita akan memperoleh informasi mengenai siapa-siapa yang dapat mengerjakan bagian-bagian pekerjaan itu itu sesuai dengan kompetensinya. 

Hal yang yang penting lainnya juga kita perlu lu dengar kan masukkan arahan informasi dari para senior kita sebelumnya agar hal-hal yang yang tidak baik dapat kita hindari sejauh mungkin dan hal-hal yang baik dapat kita jadikan bahan untuk membangun tim yang yang handal.

Setiap orang punya karakter oleh karena itu seorang pemimpin harus dapat menjelaskan kepada anggota tim tentang bagaimana karakter pribadinya nya mempengaruhi kinerja tim. Di samping itu seorang pemimpin juga memiliki gaya bekerja yang berbeda-beda. Maka seorang pemimpin harus memberikan informasi kepada anggota tim bagaimana sebaiknya nya dengan dirinya. 

Anggota tim biasanya telah memiliki pandangan dan sikap yang terukur. Oleh karena itu jangan memiliki pandangan bahwa anggota tim itu harus selalu disuplai seperti anak. Mereka harus diberikan keleluasaan untuk memikirkan bagaimana mencapai tujuan organisasi tanpa merugikan pihak lain. Yang penting kita harus mampu memberikan batas waktu atau deadline kepada anggota tim agar mereka dapat mengerjakan tugas tugasnya secara tepat waktu. 

Ada hal yang tidak kalah pentingnya di dalam mengelola tim yakni emosi. Seorang pemimpin harus pandai mengendalikan emosinya. Pengendalian emosi Ini juga menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi psikologis anggotanya. Seorang pemimpin tidak boleh terlalu sensitif terhadap sikap anggota tim yang lain. Namun demikian seorang pimpinan tim juga harus mampu melakukan evaluasi individual terhadap anggota tim dalam rangka membangun soliditas tim di masa yang akan datang. 

Selain hal-hal formal di atas membangun tim juga memerlukan hal-hal yang tidak formal. Bahkan untuk satu kasus hal yang tidak formal ini bisa menjadi kunci penyelesaian masalah. Oleh sebab itulah maka di dalam tim harus dibangun satu momen kebersamaan agar mereka dapat mengendalikan egoisme dan mengurangi tingkat stresnya. Anggota tim perlu diberi kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas tim dalam beberapa saat. 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama